Karena Istiqomah Membaca Sholawat, Wanita Ini Terbebas Dari Siksa Kubur
Selain akan mendapatkan pahala dari Allah, membaca shalawat kepada Nabi Saw juga memiliki banyak keistimewaan.
Di antaranya bisa menghilangkan kesusahan, kegundahan, kesulitan, dan lain sebagainya.
Bahkan di antara keistimewaan shalawat kepada Nabi Saw adalah bisa membebaskan ahli kubur dari siksa kubur.
Hal ini sebagaimana telah dikisahkan oleh Syaikh Nawawi Banten dalam kitab Riyadhul Badi’ah berikut;
حكي ان امرأة جاءت الي الحسن فقالت له توفيت لي ابنة واريد رؤيتها في النوم ،فقال لها صلي اربع ركعات بعد العشاء واقرئي في كل ركعة بعد الفاتحة سورة الهاكم مرة ثم اضطجعي وصلي علي النبي صعلم الي ان تنامي ففعلت فراتها في العقوبة مسلسلة ومغلولة، فجاءت اليه فاحبرته فاغتم وقال لها تصدقي عنها ففعلت ثم راي في تلك الليلة كانه في روضة من رياض الجنة وفيها سرير عليه جارية جميلة وعلي راشها تاج من نور فقالت له اعرفتني فقال لا ، فقالت له انا ابنة تلك المراة فقال لها بغير هذا وصفت لي امك حالك، فقالت كنت كذلك فقال ثم بماذا بلغت هذا، قالت كنا سبعين الف نفس في تلك العقوبة فعبر واحد من الصالحين علي قبورنا وصلي علي النبي صعلم مرة وجعل ثوابها لنا فاعتقنا الله من ذلك ببركته وبلغ نصيبي مارايت
Dikisahkan bahwa ada seorang perempuan (seorang ibu) datang kepada Syaikh Al-Hasan, dan ia berkata; ‘Aku telah ditinggal wafat oleh anak perempuanku, dan aku ingin sekali memimpikan dia.’
Syaikh Al-Hasan kepada perempuan tersebut; ‘Lakukanlah shalat sunnah empat rokaat setelah Isyak dan bacalah pada setiap rokaatnya surat Al-Takatsur satu kali setelah Al-Fatihah, kemudian berbaringlah dan bacalah shalawat hingga kamu tertidur.’
Perempuan tersebut melakukan apa yang telah disampaikan Syaikh Al-Hasan padanya. Maka malam itu, dia memimpikan anak perempuannya sedang disiksa dengan kaki dan tangan terbelenggu rantai besi.
Keesokannya perempuan itu datang lagi kepada Syaikh Al-Hasan dan mengabarkan mimpinya.
Sejenak Syaikh Al-Hasan diam dan kemudian beliau berkata; ‘Bersedekahlah atas nama anak perempuanmu.’
Maka kemudian perempuan itu bersedekah atas nama anak perempuannya. Kemudian pada malam berikutnya, Syaikh Al-Hasan bermimpi seolah beliau berada di taman surga.
Beliau melihat ada seorang gadis yang sangat cantik sedang berada di atas sebuah ranjang dengan memakai mahkota dari cahaya di kepalanya.
Gadis ini berkata kepada Syaikh Al-Hasan; ‘Apakah engkau tidak mengenaliku?.
Syaikh Al-Hasan menjawab; ‘Tidak.’
Gadis itu kemudian berkata; ‘Aku adalah anak perempuan dari ibu yang datang padamu.
Syaikh Al-Hasan berkata; ‘Tapi tidak dalam keadaan seperti yang aku lihat saat ini ibumu menceritakan keadaanmu.’
Gadis itu kemudian berkata; ‘Sebelumnya aku memang seperti apa yang telah diceritakan ibuku.’
Syaikh Al-Hasan berkata; ‘Lalu bagaimana engkau bisa seperti ini?.’
Gadis itu menjelaskan; ‘Aku adalah salah satu dari 70.000 orang yang sedang disiksa. Maka lewatlah di antara pekuburan kami seorang yang shalih dan dia membaca shalawat atas Nabi Muhammad Saw sebanyak satu kali. Kemudian ia menghadiahkan pahala satu kali shalawat tersebut kepada kami. Kemudian Allah membebaskan kami dari siksaan tersebut dengan keberkahan shalawat atas Nabi Saw. Dan hasil dari satu kali shalawat yang dihadiahkan pada kami adalah seperti apa yang engkau lihat padaku.’
Sumber: bincangsyariah.com
Selain akan mendapatkan pahala dari Allah, membaca shalawat kepada Nabi Saw juga memiliki banyak keistimewaan.
Di antaranya bisa menghilangkan kesusahan, kegundahan, kesulitan, dan lain sebagainya.
Bahkan di antara keistimewaan shalawat kepada Nabi Saw adalah bisa membebaskan ahli kubur dari siksa kubur.
Hal ini sebagaimana telah dikisahkan oleh Syaikh Nawawi Banten dalam kitab Riyadhul Badi’ah berikut;
حكي ان امرأة جاءت الي الحسن فقالت له توفيت لي ابنة واريد رؤيتها في النوم ،فقال لها صلي اربع ركعات بعد العشاء واقرئي في كل ركعة بعد الفاتحة سورة الهاكم مرة ثم اضطجعي وصلي علي النبي صعلم الي ان تنامي ففعلت فراتها في العقوبة مسلسلة ومغلولة، فجاءت اليه فاحبرته فاغتم وقال لها تصدقي عنها ففعلت ثم راي في تلك الليلة كانه في روضة من رياض الجنة وفيها سرير عليه جارية جميلة وعلي راشها تاج من نور فقالت له اعرفتني فقال لا ، فقالت له انا ابنة تلك المراة فقال لها بغير هذا وصفت لي امك حالك، فقالت كنت كذلك فقال ثم بماذا بلغت هذا، قالت كنا سبعين الف نفس في تلك العقوبة فعبر واحد من الصالحين علي قبورنا وصلي علي النبي صعلم مرة وجعل ثوابها لنا فاعتقنا الله من ذلك ببركته وبلغ نصيبي مارايت
Dikisahkan bahwa ada seorang perempuan (seorang ibu) datang kepada Syaikh Al-Hasan, dan ia berkata; ‘Aku telah ditinggal wafat oleh anak perempuanku, dan aku ingin sekali memimpikan dia.’
Syaikh Al-Hasan kepada perempuan tersebut; ‘Lakukanlah shalat sunnah empat rokaat setelah Isyak dan bacalah pada setiap rokaatnya surat Al-Takatsur satu kali setelah Al-Fatihah, kemudian berbaringlah dan bacalah shalawat hingga kamu tertidur.’
Perempuan tersebut melakukan apa yang telah disampaikan Syaikh Al-Hasan padanya. Maka malam itu, dia memimpikan anak perempuannya sedang disiksa dengan kaki dan tangan terbelenggu rantai besi.
Keesokannya perempuan itu datang lagi kepada Syaikh Al-Hasan dan mengabarkan mimpinya.
Sejenak Syaikh Al-Hasan diam dan kemudian beliau berkata; ‘Bersedekahlah atas nama anak perempuanmu.’
Maka kemudian perempuan itu bersedekah atas nama anak perempuannya. Kemudian pada malam berikutnya, Syaikh Al-Hasan bermimpi seolah beliau berada di taman surga.
Beliau melihat ada seorang gadis yang sangat cantik sedang berada di atas sebuah ranjang dengan memakai mahkota dari cahaya di kepalanya.
Gadis ini berkata kepada Syaikh Al-Hasan; ‘Apakah engkau tidak mengenaliku?.
Syaikh Al-Hasan menjawab; ‘Tidak.’
Gadis itu kemudian berkata; ‘Aku adalah anak perempuan dari ibu yang datang padamu.
Syaikh Al-Hasan berkata; ‘Tapi tidak dalam keadaan seperti yang aku lihat saat ini ibumu menceritakan keadaanmu.’
Gadis itu kemudian berkata; ‘Sebelumnya aku memang seperti apa yang telah diceritakan ibuku.’
Syaikh Al-Hasan berkata; ‘Lalu bagaimana engkau bisa seperti ini?.’
Gadis itu menjelaskan; ‘Aku adalah salah satu dari 70.000 orang yang sedang disiksa. Maka lewatlah di antara pekuburan kami seorang yang shalih dan dia membaca shalawat atas Nabi Muhammad Saw sebanyak satu kali. Kemudian ia menghadiahkan pahala satu kali shalawat tersebut kepada kami. Kemudian Allah membebaskan kami dari siksaan tersebut dengan keberkahan shalawat atas Nabi Saw. Dan hasil dari satu kali shalawat yang dihadiahkan pada kami adalah seperti apa yang engkau lihat padaku.’
Sumber: bincangsyariah.com