Mengharukan, Penjual Es Serut Ini Berjalan 6 Km Tiap Hari Demi Biayai Pengobatan Anak
SETIAP orangtua pasti akan berjuang keras untuk anaknya. Apalagi seorang ayah yang menjadi tumpuan hidup bagi istri dan anak-anaknya. Seperti yang dilakukan Tuan Dam atau Paman Dam, demikian sapaan akrab yang diberikan para pelanggan yang biasa membeli dagangannya.
Sebagai pedagang kaki lima, Paman Dam biasa menjajakan es serut di Bangkok, Thailand. Setiap hari, Paman Dam berjualan es serut dengan harga 10 Baht (Rp4.000) per mangkuknya. Harga itu diturunkan dari 15 Baht (Rp7.000), karena pelanggan merasa harga es serut yang dijual Paman Dam terlalu mahal.
Ada alasan yang membuat kita terharu mengapa Paman Dam menjual es serut setiap hari tanpa mengeluh. Ia berjualan es serut agar mampu mengurus biaya pengobatan putranya yang mengalami kelainan fisik.
Putra Paman Dam, baru mulai menunjukkan tanda-tanda cacat fisik, ketika ia berusia delapan bulan. Saat itu, istrinya malu punya anak cacat hingga ia pun meninggalkan Paman Dam dan putranya.
Hal tersebut membuat Paman Dam sangat hancur bahkan nyaris bunuh diri. Namun Paman Dam mengurungkan untuk bunuh diri dan memilih untuk terus bertahan. Dia memulai bisnis sendiri, sehingga ia mampu merawat putranya yang cacat fisik.
“Masa lalu biarlah berlalu. Kita harus terus berusaha untuk bahagia di masa sekarang. Masa depan tidak dapat diprediksi dan karenanya kita tidak perlu terlalu khawatir tentang hal itu,” ujar Paman Dam.
Paman Dam tidak tinggal dekat dengan pusat kota Bangkok. Setiap hari ia harus berjalan kaki sejauh 6 km untuk menjual es serutnya. Paman Dam biasa berjualan di Distrik Rat Burana. Tak lupa dia membawa putranya di gerobak sebagai penyemangatnya. Saat Paman Dam mulai kendur, dia akan semangat lagi saat melihat putranya.
Es serut yang dijual Paman Dam sangat lezat dan menyegarkan, terutama di tengah cuaca panas di Bangkok. Ditambah dengan topping pilihan mulai dari cincau, roti, jagung, dan juga sirup, tentunya akan menambah lezatnya es serut buatan Paman Dam.
SUMBER: BKKFOODIE
SETIAP orangtua pasti akan berjuang keras untuk anaknya. Apalagi seorang ayah yang menjadi tumpuan hidup bagi istri dan anak-anaknya. Seperti yang dilakukan Tuan Dam atau Paman Dam, demikian sapaan akrab yang diberikan para pelanggan yang biasa membeli dagangannya.
Sebagai pedagang kaki lima, Paman Dam biasa menjajakan es serut di Bangkok, Thailand. Setiap hari, Paman Dam berjualan es serut dengan harga 10 Baht (Rp4.000) per mangkuknya. Harga itu diturunkan dari 15 Baht (Rp7.000), karena pelanggan merasa harga es serut yang dijual Paman Dam terlalu mahal.
Ada alasan yang membuat kita terharu mengapa Paman Dam menjual es serut setiap hari tanpa mengeluh. Ia berjualan es serut agar mampu mengurus biaya pengobatan putranya yang mengalami kelainan fisik.
Putra Paman Dam, baru mulai menunjukkan tanda-tanda cacat fisik, ketika ia berusia delapan bulan. Saat itu, istrinya malu punya anak cacat hingga ia pun meninggalkan Paman Dam dan putranya.
Hal tersebut membuat Paman Dam sangat hancur bahkan nyaris bunuh diri. Namun Paman Dam mengurungkan untuk bunuh diri dan memilih untuk terus bertahan. Dia memulai bisnis sendiri, sehingga ia mampu merawat putranya yang cacat fisik.
“Masa lalu biarlah berlalu. Kita harus terus berusaha untuk bahagia di masa sekarang. Masa depan tidak dapat diprediksi dan karenanya kita tidak perlu terlalu khawatir tentang hal itu,” ujar Paman Dam.
Paman Dam tidak tinggal dekat dengan pusat kota Bangkok. Setiap hari ia harus berjalan kaki sejauh 6 km untuk menjual es serutnya. Paman Dam biasa berjualan di Distrik Rat Burana. Tak lupa dia membawa putranya di gerobak sebagai penyemangatnya. Saat Paman Dam mulai kendur, dia akan semangat lagi saat melihat putranya.
Es serut yang dijual Paman Dam sangat lezat dan menyegarkan, terutama di tengah cuaca panas di Bangkok. Ditambah dengan topping pilihan mulai dari cincau, roti, jagung, dan juga sirup, tentunya akan menambah lezatnya es serut buatan Paman Dam.
SUMBER: BKKFOODIE